Jumat, 13 April 2012

Pesta Kostum di Konser Album Kedua Zeke Khaseli

Alam. Keindahan dan keseimbangan mahluk hidupdan semestanya. Itulah gambaran yang dituangkan Zeke Khaseli kedalam album keduanya, “Fell in Love with the Wrong Planet”. Konsep alam keseluruhannya juga tampak terasa dituangkan dalam konser rilis album keduanya tersebut. Goethe Institute, Jum’at malam (13/4) juga menjadi saksi betapa Zeke ingin membawa pengunjung kealam psycadelia yang tak lepas darinya.
Antusiasme terhadap konser album kedua Zeke yang cukup tinggi, serta ruangan yang pada dasarnya limited seat—membuat sejumlah penonton harus rela duduk di tangga dan sebagian lagi relab erdiri dari awal hingga akhir acara. Jelas disini Zeke berhasil mengundang banyak massa.
Keramaian penonton serentak sunyi ketika lampu ruangan dimatikan. Telah duduk diatas panggung seorang pria bernama David Tarigan, ditemani satu badut berkostum kuda seraya membuka konser. Selamat datang kedunia psycadelia!
Panggung kecil dengan banyak property tersebut kini dipadati dua bassist yaitu Popi dan Ladya Cheryl, dua drummer ternama yaitu Akbar “Efek Rumah Kaca” dan Aan “D’Zeek”, Evan Storn dengan theremin-nya, dua backing vocal, satu gitaris dan yang punya hajat-nya yaitu Zeke Khaseli—yang malam itu hanya menggunakan kaos putih dengan topeng macan khas-nya. Jelas! Panggung tersebut menjadi sangat ramai. Belum lagi penghuni Salacca Zalacca yang tak pernah absen, yaitu Boylien, Kopi Obama, hingga badut berkostum astronot, panda, dan badut-badut bertopeng kuda, penguin, juga kucing—yang siap menari mengikuti irama lagu dan memenuhi hingga kebibir panggung, tak tersisa. Lagu-lagu dari album sebelumnya mewarnai sesi pertama konser penuh kostum ini.

Purusha Irma dari L’Alphalpha mengiringi lagu Galau Is So 2002. Hadir kemudian badut berkostum seperti buah ceri yang berdaun. Siapa sangka Zeke mengatakan, “Nah! Sebelah kanan saya ini adalah Cholil dari Efek Rumah Kaca”. Cholil loncat-loncat dengan kostum lucunya dan mengatakan “Hai….!” Dengan suara nyaring. Penonton terkejut seraya tertawa. Adanya suara Cholil yang merdu serta biola dari Irma membuat lagu ini berbeda dari yang biasa Zeke bawakan dalam setiap panggungnya.
Kini beralih dalam nuansa rap. Yacko dengan kostum kapten bajak laut dan Angga “indobeatbox” memandu lagu “Boylien 9 No.1”. Yacko sangat atraktif dan menguasai panggung, mengajak penonton ikut bernyanyi. Angga juga membuat lagu tersebut menjadi sangat berbeda. Setelahnya lagu “Post Card From The Zoo” dan “Pipis Di Celana” menjadi dua lagu penutup sesi pertama.


Selama dipersiapkannya sesi kedua, pengunjung dihimbau untuk keluar ruangan sejenak. Koridor ruangan telah gelap dan hanya gambar-gambar yang menyala. Semua ramai menikmati pameran gambar dan koleksi foto yang unik, absurd, tetapi mengundang sejumlah pengunjung untuk mengabadikannya dan berpose dengan gambar-gambartersebut.
Sekitar pukul setengahsepuluh malam, pintu seat dibuka. Sebelum melihat aksi panggung Zeke dan kawan-kawannya, penonton disuguhi video buatan Anggun Priambodo. Isinya simple, gambar-gambar keindahan alam, suara jangkrik hingga kicauan burung di pagi hari,disertai hasil interview Zeke dengan Harlan Boer.
Zeke ingin seperti alam. Ingin menjadi seorang yang produktif dan jelas. Sound dengan warna-warna yang nggak terang, nggak jelas, efek bereksperimen, gamau bersih, dan terutama ingin berbeda. Nature sesuatu yang beauty. Perubahan-perubahan yang terjadi pada alam, tetapi teta pada aslinya. Nature menjaga keseimbangan. Bukan estestik tetapi filosofi kekuatan alam yang meluruskan.Begitulah kurang lebih isi dari interview tersebut. Mari simak juga sedikit lirik dari single Jules et Jim dari album keduanya tersebut:
C’mon boys// C’mon girls// C’mon Birds// C’mon Trees// You know we gotta share our dream now// We no longer have secret to hide//
“Rasa ingin berusaha seperti alam, yang berusaha lepas dan tak semua hal harus dipikirkan melulu” ujar Zeke disela membawakan lagu sesi kedua.
Di sesi kedua ini, giliran Harlan Boer dengan pajama-nya, Acum “Bangkutaman” dengan kostum seperti pesulap, dan Bram “The Experience Brother” berbaju wanita seksi yang mengiringi lagu-lagu album Fell in Love with the Wrong Planet. Delapan lagu dari album kedua Zeke dibawakan, dan suasana panggung semakin pecah saja saat di penghujung acara semua pengisi konser dipanggil satu per satu oleh Zeke. Balon-balon pun muncul dari atas menambah ramai suasana.
Bebas seperti alam. Begitulah penampilan Zeke beserta teman-teman band, badut-badut berkostum, hingga musisi-musisi dan figure yang terlibat malam tersebut.Mereka berhasil bereksperimen sesuka mereka dan berhasil membawa pengunjung kedunia penuh kostum, dunia yang bebas dan absurd.Ya! Spasiba!


Foto oleh Nuri Arunbaiti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave comment