#Jurnalisme
Sastrawi
Akhir-akhir
ini banyak media massa menyoroti tempat-tempat pembuatan pemutih wajah di
sejumlah daerah. Banyak korban penipuan dari produk pemutih oplosan tersebut,
dan 99% dari mereka adalah perempuan.
Kali ini
saya tidak akan bercerita bagaimana saya melakukan investigasi ke tempat
pembuatan produk tersebut, atau dengan nekat menemui pembuatnya di daerah-daerah
terpencil. Hanya saja saya telah berhasil menemui seorang gadis yang adalah
korban dari produk pemutih tersebut di Desa Pare, Kediri – Jawa Tengah.
Saat
ditemui, Susi (nama samaran) yang baru saja lulus Sekolah Menengah Atas ini—menutup
wajahnya dengan kain sarung berwarna cokelat kusam. Ia menolak ketika saya
ingin mewawancarainya. Kemudian saya mencoba menghampiri ke-kamar-nya dengan
hati-hati, bermaksud ingin memintanya untuk berbagi cerita mengenai produk
pemutih yang ia pakai.
Suasana kamar
yang kecil tampak ramai karena disetiap sudut dipadati dengan poster-poster
K-Pop yang ia idolai. Banyak juga poster-poster girl band dan boy band Indonesia yang sering nampang di acara TV pagi
hari.
“Itu girl band asal Korea kesukaan saya” Jelas Susi pada saya tanpa saya
tanya. Secara tidak sadar, ia telah membuka kain yang sedari tadi menutupi
wajahnya.
“Apa
namanya?”
“2NE1,
Mbak” Seru Susi tersenyum lebar. Walau senyum tersebut kurang jelas karena
kulit sekitar bibirnya mengkerut. Bercak merah menutupi hampir seluruh
kulitnya.
Secara
cepat Susi bangun dari duduknya dan berdiri didekat saya, “Kalo yang ini TARA,
yang ini SUJU. Nah… ini SNSD, Mbak. Tau, kan?”
Saya
mengangguk kecil tersenyum padanya. Perlahan saya mendekatinya dan mulai
bertanya…
“Kamu…
sejak kapan pakai produk pemutih itu?”
Susi terdiam.
Dapat dipastikan wajah Susi saat itu asam. Ia tak menatap saya se-antusias
tadi. Susi duduk dan tatapannya kosong menatap tembok.
“Belum
lama, kok, Mbak.”
“Maaf kalo
saya banyak tanya ya.” Suasana menjadi sangat hening dan kaku. Saya merasa
bersalah karena telah memintanya mengingat-ingat rasa perih tersebut.
“Saya
hanya ingin putih seperti Nisa Cibi (Cherry Belle), Mbak. Ingin seperti
orang-orang Korea yang kulitnya mulus. Saya hanya ingin putih” Ucapnya pelan
dan perlahan, bahkan bagian terakhir suaranya terdengar sangat lirih. Kini
kulit wajahnya dibasahi air mata yang tulus ingin putih itu.
Kartika
Jahja: “Banyak orang bilang, kulit cewe itu harus putih biar disukai
para laki-laki. Mereka, sih, enak produknya laku dapet duit banyak. Kita?
Kantong kita dikuras terus supaya beli produknya. Padahal, pada dasarnya kan
kulit kita, perempuan Indonesia, memang tak putih.” (Ujar Kartika Jahja saat
mengisi event di UI – Desember 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave comment