Rabu, 09 Juni 2010

Review Film Imagining Argentina (HILANG – ERK)






Suka lagu HILANG Efek Rumah Kaca?

Lagu yang membuat saya selalu merinding ketika mendengarnya (dan pasti setiap orang akan merinding apabila khusyu mendengarnya).
Lagu yang dimasukkan kedalam album Amnesty International ini adalah lagu yang dibuat karena latar belakang kisah tentang Orang-orang yang HILANG di Argentina sekitar tahun 1976.
Belum lama, dosen saya bercerita mengenai Ibu-ibu Plaza de Mayo di Argentina, dan tak lama kemudian saya tahu, kalau lagu Hilang ERK ternyata dibuat karena kisah tersebut.
Wow! Penasaran?
Saya berbagi review film Imagining Argentina yah! Tapi JANJI kalau kalian bakalan nonton film ini, okay?! Heheehe


IMAGINING ARGENTINA

Carlos Rueda (Antonio Bandreas), seorang seniman yang mempunyai tempat les sekaligus pertunjukkan teater, yang kehilangan istrinya, yaitu Cecilia (Emma). Cecilia Rueda adalah seorang jurnalis, ia sangat antusias membuat artikel tentang orang-orang yang hilang di Argentina. Cecilia merasa pemerintah menemukan kekejian jenis baru, dan ia ingin mengungkapnya. Dari cerita yang ia dengar tentang orang-orang yang Hilang, banyak alasan yang tidak masuk akal. Seperti misalnya seorang anak saat itu memprotes biaya bus sekolah, kemudian esoknya ia hilang.
Tentu ia merasakan perasaan yang sama dengan Ibu-ibu yang kehilangan anggota keluarganya. Ibu-ibu yang ia lihat itu terus melakukan aksi demo di depan gedung tinggi bernama Plaza De Mayo. Mereka berputar-berputar meneriakkan kemarahannya sepanjang hari, terus begitu dari hari ke hari. Namun setelah artikel tajam yang dibuat Cecilia tersebut diterbitkan, Cecilia diculik oleh sekelompok orang laki-laki dan dibawalah kesuatu tempat.
Carlos melaporkan hilangnya Cecilia, namun Polisi mengatakan bahwa orang-orang yang hilang itu hanyalah propaganda, dan para Polisi pun seolah bersikap dingin dan tidak peduli. Maka Carlos berusaha mencari istrinya itu sendiri. Semakin hari, semakin bertambah banyak orang-orang yang hilang. Hingga pada suatu malam, Carlos merasakan keanehan pada dirinya, ia ternyata mempunyai kemampuan lebih, yaitu dapat melihat masa depan.
Carlos pun mengundang beberapa Ibu yang sedang berdemo untuk datang kerumahnya. Ia kemudian melihat gambaran orang yang hilang, dengan cara memegang tangang si anggota keluarga yang kehilangan. Dilihatnya seorang anak yang akan dibunuh di sebuah padang rumput, ada pula yang sudah mati terbunuh di tempat yang sama. Carlos pun seperti melihat bahwa Cecilia dibawa kesebuah tempat untuk dimana Cecilia disiksa.
Dalam masa pencarian, Carlos beserta keluarga lainnya terus mendapatkan hambatan. Carlos mengunjungi kantor pemerintahan Argentina, dan bertemu dengan Guzman sang penguasa. Ketika ditanya tentang orang-orang hilang, Guzman merasa negaranya dalam terancam dan ia wajib melindunginya. Ia menyatakan bahwa ada sekelompok orang sayap kiri yang menculik dan membunuh yang menjelekkan pemerintahan Argentina, padahal jelas itu suatu kebohongan.
Hingga suatu malam, setelah kunjungan Carlos untuk menemui Guzman, mata-mata dari pemerintahan berhasil menyusup ke dalam rumah Carlos. Yaitu Gustavo, ia menyamar sebagai keluarga yang kehilangan adiknya bernama Marta, namun Carlos dapat mengetahui bahwa Gustavo berbohong, tetapi Carlos masih membiarkan Gustavo pergi.
Malam itu juga, Theresa—anak Carlos di culik. Kemudian keesokkan harinya, Silvio—teman teater Carlos juga hilang. Ia melihat dalam bayangannya Silvio dibunuh, begitupun dengan Theresa yang ditembak. Dan Carlos kini merasa frustasi, ia bahkan mencoba bunuh diri. Tetapi Ia merasakan bahwa Istrinya yang kini akan berusaha mencarinya.
Setelah lamanya, Cecilia berhasil kabur dari penjara itu, ia akhirnya dapat bertemu Carlos. Namun masih banyak orang yang hilang yang masih memikirkan bagaimana caranya untuk kabur. Sementara Ibu-ibu masih meneriakkan kemarahannya di depan gedung Plaza de Mayo, dan kelamaan aksi tersebut menyita perhatian Media Massa Internasional. Media mengangkat isu ini sampai akhirnya rezim yang represif tersebut runtuh.
Apabila kita lihat, masalah ini menyangkut pelanggaran Hak Asasi yang sangat berat. Pelanggaran HAM disini dilakukan oleh state actor, dimana si penguasa dapat melakukan hal apa saja apabila rakyat menentang kebijakannya, dan dianggap rakyat sudah mengancam.
Hal ini termasuk semacam dirty war atau perang kotor, karena pembunuhan pada warga sipil yang lemah oleh penguasa yang mempunyai kekuatan penuh.
Namun ketika kita melihat Ibu-ibu Plaza de Mayo dengan gigihnya terus melakukan aksi demo, dapat disimpulkan bahwa People Power melebihi kekuatan si penguasa. Aksi demo yang dilakukan dengan menggunakan alat-alat dapur sangat unik sehingga Media dapat melihat bahwa Ibu-ibu tersebut sama sekali tidak bersenjata, dan meyakinkan bahwa mereka tidak pernah melawan pemerintah dengan cara kekerasan atau anarki. Cukup efektif aksi demo mereka hingga dapat meruntuhan rezim yang represif tersebut.
Saya rasa apabila kita lihat dari sisi masyarakat, masyarakat Indonesia perlu belajar dari mereka yang tidak melakukan aksi demo dengan anarki atau kekerasan. Karena bukan berarti dengan kekerasan, penguasa dapat takut dengan masyarakat. Dan masalah HAM ini adalah pelajaran bagi semua Negara untuk semakin memperhatikan ancaman bagi manusia di seluruh Dunia.



Hilang - Efek Rumah Kaca
Lyric: Cholil Mahmud
Album : kompilasi Amnesty International

(buat gue lagu ini gue pastikan diberikan untuk ibu-ibu Plaza de Mayo yang tidak pernah putus asa untuk melakukan aksi demo dengan cara yang unik, tapi sangat berpengaruh)


HILANG

rindu kami seteguh besi
hari demi hari menanti
tekad kami segunung tinggi
takut siapa ? semua hadapi...!!!

Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis

Marah kami senyala api
didepan istana berdiri...

Yang hilang menjadi katalis
disetiap kamis
nyali berlapis
yang ditinggal takkan pernah diam
mempertanyakan kapan pulang ??
aaaaaaaaaa.......aaaaaaa...........aaaaaa....

Dedy Hamdun HILANG Mei 1997
Ismail HILANG Mei 1997
Hermawan Hendrawan HILANG Maret 1998
Hendra Hambali HILANG Mei 1998
M Yusuf HILANG Mei 1997
Nova Al Katiri HILANG Mei 1997
Petrus Bima Anugrah HILANG Maret 1998
Sony HILANG April 1997
Suyat HILANG Februari 1998
Ucok Munandar Siahaan HILANG Mei 1998
Yadin Muhidin HILANG Mei 1998
Yani Afri HILANG April 1997
Wiji Tukul HILANG Mei 1998
HILANG.....................
HENTIKAN PENGHILANGAN.....

3 komentar:

  1. Wow mantaaapp.... Lo banget nih tan pembahasannya. :D
    ya sama deh kasusnya kyk di Indonesia wktu jaman orba, byk org ilang ga ketauan rimbanya. Tp jelas sih gw rasa mrk dibunuhin.
    Anyway, filmnya ntn dmana ya? Hehehe... Lo punya dvdnya tan?

    BalasHapus
  2. Wow mantaaapp.... Lo banget nih tan pembahasannya. :D
    ya sama deh kasusnya kyk di Indonesia wktu jaman orba, byk org ilang ga ketauan rimbanya. Tp jelas sih gw rasa mrk dibunuhin.
    Anyway, filmnya ntn dmana ya? Hehehe... Lo punya dvdnya tan?

    BalasHapus
  3. holla adit...
    iyaa sama persis kayak jamannya Orba di Indonesia. dan setuju sama lo kalo mereka pasti dibunuh.
    rezim2 otoriter itu membuat masyarakat kayak ga ada artinya buat negara...

    filmnya bs km dapatkan dg membawa FD ke rumah ku. ayok! main kesini dong dit... :))

    BalasHapus

leave comment