Awalnya saya tidak tahu mengapa SMA Al-Azhar BSD ini memberi nama pensinya ALSEACE (maklum dari dulu saya bukan anak yang rajin dateng ke Pensi hehe). Setelah tanya ke Om Google, ternyata ALSEACE adalah singkatan dari Al-Azhar Sport Education Art Culture and Entertainment. Ahyaa satu lagi yang saya tahu, untuk pertama kalinya SMA Al-Azhar mengadakan pensi di luar sekolah—tahun ini mereka berhasil mengadakan ALSEACE yang ke-8 di Ocean Park dan boleh lewat dari ba’da magrib, wahhh selamat! Sebelum saya simak pensi ini, saya juga sudah memberi satu jempol untuk Band-band pengisi acara :)
Saya dan Ricky (teman liputan saya yang jago mengabadikan segala sesuatu dengan kamera-nya itu) sampai di Ocean Park sekitar jam satu siang. Siang bolong. Bolong banget. Hingga telapak kaki saya terasa melepuh. Tambah melepuh ketika berjalan dari parkiran menuju pintu masuk, saya mendengar gemaan suara Wahyu Acum yang khas “Na na na na na na na na nananana”. Akh? Inikah lagu terakhir yang dibawakan Bangkutaman?
Saat berhasil masuk area panggung, sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah para penonton yang tidak berani maju ke bibir panggung dan lebih memilih untuk meneduh di tenda-tenda kosong, meneduh di stand-stand bazaar makanan dan bahkan banyak pula yang memaksakan meneduh dibawah pohon yang sebenarnya tidak cukup rindang :D
Namun tak ada yang bisa mengalahkan semangat Gribs, mereka membawakan kelima lagu-nya dengan sesekali mengajak penonton maju kedepan. Begitupun dengan Stereo Conspiracy, setidaknya membawa lima hingga sepuluh orang maju ke bibir panggung.
Waktu menunjukkan jam tiga, seperti yang dijanjikan MC sebelumnya, MC yang asli akan segera muncul. Who? Who? Who? Yap tepat setelah Stereo conspiracy bermain, kemudian jeda shalat ashar selesai, tiga MC kondang yang sudah sering malang melintang akhirnya tiba di atas panggung, dannnn… acara celetak-celetuk pun dimulai :D saya paling suka nih yang begini hahahhaa.
Tonni The Brandals, Zaky Global Radio, dan Wisnu “M2M” membawa alur dengan asik, seringkali kita tertawa karena kepolosan mereka ( eh? Polos? Polos atau frontal? Haha ). “Ayo sini maju, kalian semua nungguin Seringai, kan?”. Tanpa berpikir dua kali sejumlah penonton maju kedepan, dan kini area panggung dipenuhi mereka yang telah siap untuk moshing, tetapi saya memilih berdiri di pinggir panggung :D
Seringai hari itu tidak dengan formasi lengkap. Sang gitaris sedang ikut aksi menolak FPI di bundaran HI, Arian pun meneriakkan semangat-semangat Toleransi dalam Negeri. Dan yang paling mantap adalah ketika Arian bilang, “Panas panas gini enak-nya di bakar nih!” tanpa jeda bicara lagi, Seringai langsung membawakan lagu Membakar Jakarta, dan mereka sukses membakar kami. We Want More! pun diteriakkan penonton yang masih belum puas.

Namun area panggung masih dipenuhi penonton, ditambah lagi ketika MC mengatakan setelah Seringai—The Upstairs akan keluar dengan konsep barunya. Dan benar saja, mereka menggunakan pakaian jauh berbeda dari gaya retro, gaya 70-an, atau yang kamu lihat dari biasanya.
Hari itu Jimi Multahzam tak banyak bicara, yang bicara adalah lagu-lagu dan tulisan-tulisan di baju ke-lima personil The Upstairs. Tanpa jeda dari lagu ke lagunya, semua disambungkan dimulai dari intro - Disko Darurat - hingga akhirnya lagu Matraman – dan balik ke intro awal lagi. Mantaff kawan, semua dibawakan jauh berbeda. Sungguh beruntung saya dan orang semua yang ada di Ocean Park dapat menjadi orang pertama yang melihat konsep barunya The Upstairs.
Setelah The Upstairs bermain, saya dan Ricky diminta ke ruang artis oleh Kak Wansky. Wahhh harusnya dari tadi nih, jadi kita bisa dengan leluasa mengabadikan gambar heheehe.
Matahari mengalah saat itu, awan-awan berdatangan dan menutupi Ocean Park dengan tenang. Setelah dibakar oleh Seringai dan diajak bergoyang dengan The Upstairs, kini The Trees And The Wild (TTATW) mengajak kami menikmati senja. Mereka berhasil membuat saya histeris di dalam hati (maklum saya malu berteriak). Melihat Remedi dengan kaos putih polos bernyanyi santai ditambah sesekali menutup matanya nikmat. Dengan mantap gitar-nya ia mainkan di bawah langit yang kelam dan angin bersemilir. Oh…Indah. Semakin senja semakin indah :D
Shaggy Dog yang hari itu baru saja datang dari Jogjakarta dan langsung bermain di Alseace tetap tampil memukau. Mereka membuat penonton bergoyang.

Setelah jeda maghrib, saya diminta kakak wansky yang sangat sibuk itu untuk menjaga stand merchandise Mocca. Ahhh tapi saya mau lihat Mocca dari dekat. Tapi yasudahlah, pengalaman menjaga stand dan mengadakan proses jual beli dengan fans-fans Mocca yang tak pikir dua kali untuk membeli mini album Mocca yang baru saja liris wihhhh….

Setelah Mocca selesai turun, kemudian saya tahu The Sigit yang selanjutnya, heheh saya meminta kak wansky gantian jaga stand march. Saya pun dengan Ricky beralalu ke tempat room artist. Sumpah! Rekti malam itu sungguh menyita perhatian hampir saya tak berkedip. Kata Rekti, “Kita ga punya banyak waktu karena Rif/ dan Sheila On 7 akan bermain” Ahhh lemas mendengarnya.

Baru saja Rif/ membawakan satu lagu, hujan deras langsung mengguyuri Ocean Park tanpa ampun. Semua penonton berlarian mencari tempat untuk meneduh, stand-stand kini dipenuhi dengan paksa. Ahhh ingin sekali melihat aksi Sheila On 7, namun karena saya dan Ricky sudah tidak kuat berdiri, lelah, lesu, lemas, lunglai, kami pun memutuskan untuk pulang saat hujan mengalah lagi demi Rif/ yang akan membawakan lagu ketiga-nya.
ALSEACE dengan tema-nya Physical Human Limitation, yang ternyata dengan tema tersebut bertujuan memberikan kepedulian terhadap orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik—ditutup dengan luar biasa. Saya salut dengan ketatnya keamanan, kesiapan para panitia, fasilitas umum seperti WC yang lumayan bersih, adanya stand khusus P3K yang siaga sungguh patut diacungi jempol. Namun stand makanan dan bazaar sayang sekali menurut saya kurang banyak. But over all ALSEACE keren! Sungguh berksesan hingga menyisakan bekas di kulit saya, belang warna kulit saya dibuat panas-nya :D *thanks Gigsplay, Ricky dan Kakak Wansky*
Text : @tanyamutia
Photo : @scootericky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave comment