Lahir
di Entikong, perempuan ini kemudian dipanggil oleh kami dengan sebutan Gadis
Suku Pedalaman. Yaaaa… memang baru-baru saja semenjak tersebarnya lagu MORFEM
berjudul Gadis Suku Pedalaman itu naik daun. Maklum, Entikong memang sangat
pedalaman. Wilayah tersebut lebih dikenal dengan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Listrik tak ada, air pun susah di dapatkan. “Ahh… dasar pedalaman!” Begitu seringkali
kita menjahili Nayca.
Ya! Nayca! Gadis urban ini tak mau
dipanggil Apriyani. Modernitas telah mengubahnya menjadi gadis kota. Salon
membuatnya mabuk kepayang. Ada uang maka tak pikir dua kali ia akan melakukan
bagi perawatan wajahnya. Namun bukan berarti ia pemalas. Ya ya ya walau memang
ia hobi sekali tidur, tetapi jika merasa sedang enak perasaannya, niat-nya
mencari sesuap nasi akan sangat membara. Ia pantang menyerah dan sangat penuh
motivasi.
Harus saya akui, ialah Sahabat saya sejauh ini. Sejak
keterpurukan saya saat semester 5, Nayca-lah yang ada di samping saya. Sungguh
ia satu-satu-nya yang mendampingi saya untuk bangkit dengan suatu aksi nyata
saat itu. Prosesnya begitu cepat, dan seketika seperti cerita di
dongeng-dongeng, saya mendapatkan rasa percaya diri, keajaiban, bahkan hobi
saya dapat tersalurkan menjadi suatu hal yang positif.
Nayca lahir dari keluarga
Dayak-Kalimantan. Keluarga asli-nya seorang non-muslim. Konon ceritanya Ibu
kandung Nayca setiap kali melahirkan bayi perempuan tak dapat bertahan lama.
Biasanya dua minggu setelah kelahiran, bayi perempuan tersebut kemudian meninggal.
Saat Nayca lahir, Ibu kandung-nya dengan sengaja memberikan Nayca kepada Ibu
angkat-nya (yang kini tinggal bersama Nayca sejak ia baru berusia dua minggu).
Kisah sedih tentu ia rasakan sedari
kecil. Saya tak yakin dapat menuliskannya disini atau tidak dengan baik (dan
adakah yang ingin membaca tentang kisah-nya?). Intinya… Nayca adalah Gadis
Dayak yang memang mempunyai daya tarik sendiri setiap kali orang melihatnya.
Awal-nya saya memang tak merasa, mungkin lawan jenisnya yang lebih dapat
melihatnya dimana daya tariknya. Tapi kelamaan, saya merasa memang ada sesuatu
yang alami dan berbau supra natural—yang saya sendiri pun sulit
mendeskripsikannya seperti apa, karena buat saya indra penglihatan yang dapat
membacanya. Silahkan bertemu dengan gadis dayak ini, dan cari tahu dimana letak
menariknya.
Kini Nayca tak mau orang-orang hanya
menyukainya karena wajah atau fisiknya yang memikat. Ia ingin banyak orang
menghargainya karena ia juga berusaha mencapai impiannya yaitu menjadi
pengusaha dengan perjuangan yang tak main-main. Saat ini ia sedang
mempersiapkan keberangkatan menuju Kediri untuk belajar di kampung inggris
selama enam bulan.
salam kenal gan, semoga hari ini bermanfaat dan sukses selalu
BalasHapus